Find Me On!

Facebook  Twitter  Instagram Gmail

Sunday, October 7, 2012

First Or Last Kiss



“Yeonii, datang ke taman belakang sekolah jam 7 pm, ya” sms dari Kim itu membangunkanku dari lamunan. “iya memangnya ada apa ?”  balasku dengan penuh tanda tanya. Ia pun tidak membalasnya lagi. Selalu saja bikin orang penasaran, selal saja buat misteri. Ahh.. Kim ~ ... Ya ! memang ! dari kecil hingga sekarang dari aku mengenal dia, lebih dari 12 tahun lamanya,  Kim memang tidak pernah berubah, masih menjadi pribadi pendiam dan penuh misteri . Dari kecil kami bersama, selalu ditempatkan disekolah yang sama, hingga sekarang kami duduk dibangku menengah atas yang sama pula ,  ia tidak pernah sedikitpun menceritakan apa yang ia rasakan setiap harinya, apa band yang ia suka,  jenis musik apa yang menjadi favoritnya,  ia tak pernah sekalipun memberi tahu ku. Padahal kami selalu mempunyai waktu luang yang sering kami isi dengan bercanda maupun pergi keluar bersama. Tetapi tetap saja. Hanya permainan Starcraft yang aku tahu dari dirinya, selama kami bersama ia hanya bercerita tentang game itu , selain itu, jangan berharap banyak.
****
“dimana kamu ? sudah setengah 8, dan kau belum muncul-muncul juga, apa mau mu sebenarnya?”. Kesal, takut dan penasaran, adalah apa yang aku rasakan saat itu , 30 menit berlalu dari perjanjian dan dia masih belum juga datang. “ada apa ini ? Apakah terjadi sesuatu dengan dia? Apa dia hanya ingin mengerjaiku? Aah... kim~” . Hatiku menggerutu tak karuan kala kulihat jam menunjuk angka 08.00. Aku berfikir akan memukulnya dengan sangat kencang kalau dia datang. “Sebentar lagi noona, aku sedang diperjalanan menuju kebun sabar ya”. Tiba-tiba pesan singkat itu membuatku kesal tak karuan. “lelaki macam apa dia itu!  membiarkan wanita menunggu terlalu lama untuk hal yang sebenarnya aku sendiri tak tahu dan hanya bisa menyuruh sabar !!!”. Hatiku masih menggerutu kesal. Tik-tok-tik-tok........ jam ditanganku menunjukkan angka 08.30 PM . lewat 1 setengah jam. Aaaaaarrrggggghhhh Kim !!!!!! kau membuatku kesal !!!.
09.00 . Suara mobil berhenti terdengar, tetapi aku tak melihat satu mobil pun yang lalu lalang. Aneh , aneh sekali. “Baaaaaaaaaa!!!!” tiba-tiba kim mengagetkanku. “Dari mana saja kau ! sudahlah ayo kita pulang ! aku tidak mau mendengar alasanmu lagi”, seruku dengan nada kesal dan meminta pulang.  Setelah mendengar ucapanku itu kim lalu memelukku dengan erat, sangat erat sehingga badanku pun terasa sangat hangat,  hangat sekali . Karena udara di daerah itu memang sedang sangat dingin. “aku tau kau pasti kedinginan. Maafkan aku . aku hanya ingin mengatakan, kau sangat cantik sekali hari ini yeonii”. (-____-)Hanya itu yang kau ingin bicarakan pada ku ?, aneh !” aku masih saja tidak bisa terima dengan apa yang ia lakukan padaku hari ini. “sudahlah jangan marah !”. jawab ia berusaha mengalihkan perhatian, dia lalu mengajakku ke bangku taman, dan menceritakan semuanya yang ia alami sampai ia bisa terlambat. *****
Akhirnya aku pun bisa sedikit mengerti, itupun  karena disogok oleh satu cup ice cream. Setelah selesai menghabiskan ice cream tiba-tiba saja keadaan menjadi berubah hening dan sunyi, disinilah awal kejadian itu bermula, keadaan semakin sunyi, tidak ada lagi pedagang yang lalu lalang, lampu-lampu jalan yang sebelumnya menerangi kami, kini satu persatu mulai redup seakan mengisyaratkan sesuatu, perasaan senangpun berubah menjadi perasaan yang aku sendiri tidak mengerti. Situasi antara aku dan kim pun berubah menjadi canggung. (Hening~)............ krik....krik....krik.... hening............ “yoonie, kalau hari ini aku mempunyai satu permintaan, apakah kau mau mengabulkannya ?”. Tiba-tiba Kim memulai pembicaraan yang sesungguhnya membuatku takut, “permintaan apa itu?” jawabku. Keadaan kembali hening, Kim seolah-olah diam tak bersuara, kerutan didahinya kini hilang dan berganti dengan tatapan mata yang tajam ke arahku. “Aku ingin merasakan bibir mu”. Seketika jantungku berdetak tak menentu, aku takut ia akan berbuat macam-macam hari itu. Aku pun diam tak mau membalas pernyataannya. Tetapi tiba-tiba kim memalingkan tubuhnya kehadapanku, kini kamipun berhadap-hadapan, saling menatap wajah satu sama lain, mata kim seolah-olah mengisyaratkan sesuatu, mulutnyapun terlihat bergetar karena gugup, akupun hanya bisa diam dan menatap ekspressi Kim yang seperti itu, mata kami saling menatap seperti tidak ada kata-kata lagi yang dapat kami ucapkan, dan hanya bisa dikeluarkan dari pancaran sinar di mata kami,  Kim pun semakin dekat denganku sekarang, lebih dekat......... lalu sangat-sangat dekat, mungkin satu sentuhan lembut yang mendorong tubuh kami akan membuat bibir kami bersentuhan......... kini bibir kim mulai mendekati bibirku, seakan-akan mengajakku untuk melakukannya juga, aku pun tak bisa melakukan apapun, tiba-tiba------------------------------
“ah,!” akhirnya itu menjadi ciuman pertamaku. Tak lama berselang setelah kim menjauhkan bibirnya dariku ia mengatakan sambil berbisik “hari ini kau sangat cantik, lelaki manapun yang bertemu denganmu pasti akan jatuh cinta padamu”. Kim langsung mencium bibirku untuk kedua kalinya, Ah ! Kim .Bahkan ciuman yang kedua ini jauh lebih hangat dari sebelumnya. Tetapi akhirnya kamipun tersadar dengan persaaan yang sangat canggung. “Kau kan bukan pacarku, kenapa kau lakukan ini ?” tanyaku pada Kim seolah-olah meminta penegasan dari status kami, “Aku sudah pernah menanyakan padamu waktu itu, maukah kau menjadi girl bestfriend ku ? dan kamu menjawab “ya”  itu artinya kita bestfriend in relationship, bukan ?” jawab Kim dengan penuh rasa percaya diri. “Dasar kau ini mau enaknya saja”. Kim pun tersenyum. Kamipun menghabiskan malam itu dengan bersenda gurau, berusaha menghilangkan atmosfir canggung yang melanda kami.
Malam itu menjadi malam yang begitu indah untukku, Kim memang tahu bagaimana cara membuat kejutan. Akhirnya kami  pun pulang, kim mengantarku sampai kerumah, tetapi pada saat diperjalanan  dalam mobil atmosfir canggung dan malu itu kembali muncul,  bahkan kami sempat tidak berbicara selama beberapa menit. Tepat jam 11.00 PM aku sampai dirumah, sebelum aku masuk kedalam rumah tiba-tiba kim memanggilku dan turun dari mobilnya sambil membawa sesuatu, ternyata itu adalah crown dari ranting pohon yang dihiasi mawar putih, indah sekali. “ini untuk my best noona”. Kata Kim. Ah kim kau membuatku tenggelam dalam perasaan senang. “terimakasih” jawabku singkat malam itu.
*****
Kini tepat setahun dari kejadian itu aku masih menyimpan crown pemberian Kim di ruang kamarku , mawar putih yang tersebar melingkar di rangkaian ranting pohon itu kini mulai kecoklatan karena kotor, memandangi crown itu membuat ku sedih, sangat sedih. Mungkin sekarang seharusnya aku sedang bersama dia menikmati indahnya pesta kelulusan sekolah, namun itu tidak mungkin terjadi.
 “KIM JYUNG HEE 1995-2011” meninggal karena kecelakaan mobil yang fatal kala ia dalam perjalanan kerumahku untuk merayakan pesta ulang tahunku yang ke 16. Dua hari berlalu dari kematiannya, ibunya memberikanku  sebuah surat dan kaset dvd. Disurat itu ia menulis tentang bagaimana perasaannya terhadapku. Kim aku menyayangi mu lebih dari yang kau bayangkan.
“Aku sangat mengaggumimu sejak kita masih duduk dibangku sekolah dasar, kau begitu cengeng waktu itu, pipi mu yang besar sering kali membuat aku tertawa , dasar gembroot. Kamu tau tidak ? mengapa aku tidak pernah sedikitpun bercerita dengan siapa aku jatuh cinta?, karena aku telah jatuh cinta pada mu, mungkin ini kelihatan konyol tetapi setiap aku melihatmu aku selalu merasa bahwa kau adalah jodohku kelak, aah noona kau begitu cantik, tapi kau tidak pernah menyadarinya, pasti kau selalu bertanya mengapa aku bisa sangat pendiam, kau mau tahu jawabannya? karena aku tidak mau melewatkan cara mu berbicara padaku atau jika sedang menceritakan sesuatu, jadi kalau aku terlalu banyak omong mungkin kau tidak secerewet ini. Oh ya dalam hidupku hal yang tidak mau kulewatkan adalah ketika kau marah, karena pipimu menjadi besar , bibirmu cemberut tak karuan, sungguh lucu. Kini 12 tahun lebih kita bersama, aku hanya ingin mengatakan bahwa, kau adalah gadis tercantik yang pernah aku kenal. Dan asalkan kau tahu aku berbohong waktu aku bilang aku terlambat karena aku terkena tilang oleh polisi, semua surat tilang itu bohong, sebenarnya pada saat kau datang ketaman itu aku sudah berada disana dan aku sengaja membuatmu menunggu untuk melihat bagaimana sikapmu jika aku melakukan kesalahan, dan ternyata kau masih mengharapkan aku, karena kau yakin aku tidak akan pernah menyakitimu”.

No comments:

Post a Comment